Wanita Tangguh Itu Kupanggil Mak'e

Hari ini, Kau bertambah usia dan hari ini juga tepat di hari ke-6.639 Kau tulus merawatku dari sejak tangisan pertamaku. Entah berapa bulan berapa hari aku singgah di perutmu, namun aku akan selalu tahu, cintamu pada anakmu lebih dari itu. Jika boleh aku menjadi orang egois, asal klaimku kali ini jatuh untuk wanita terkuat di bumi, Ibu.


Aku lupa kapan dan berapa kali aku merepotkanmu, namun dalam memori masa kecilku, untuk pedang pedangan bambu yang kau buatkan, dan kubuang percuma, untuk mainan yang bahkan untuk belipun aku harus nangis lebih dulu, yang nantinya mainannya rusak juga, kau tak pernah marah soal itu. Dan, nasi yang kau buat Pesawat pesawatan yang masuk ke 'gua', sampai suapan nasi nasi terakhir di piring yang kau buat pisah pisah, aku akan selalu ingat itu. kelembutan suapan dari jari jarimu yang sekarang sedikit kasar dan keras.

Dulu, setiap pulang dari pekerjaanmu di Japunan, Kau selalu bawa oleh oleh mainan, ada roda trail yang sudah tak berbadan, tentara tentara nan yang tangannya tinggal satu, dan lampu yang nyalanya kadang redup kadang mati.
Rasa lelah sepulang kerja tak pernah sedikitpun terucap, kau selalu berhasil menyembunyikan itu, bahkan selalu menjadi yang terakhir dalam menyentong nasi yang bahkan kau terima intip dan sayur yang tinggal kuahnya saja. Memastikan semua sudah makan saja mungkin suatu kepuasan tersendiri yang kau rasakan.

Di sela sela hari libur, aku sering mengikutimu untuk 'ngebrol' kacang di sawah pakdhe, selendang dan botol yang kau kalungkan berisi teh manis menemani perjalanan panas kala itu. Ibuku adalah wanita yang tak mau  berhenti sejenak, selalu ingin bergerak. Sepedaan, senam, ngurus arisan, dan urus keperluan rumah tangga tentunya. Selalu tak ingin merepotkan orang lain dan selalu siap mengulurkan tangan dikala ada yang butuh bantuan.

Bagi sebagian orang, kau mungkin hanya ibu pecinta sepeda, ibu ibu arisan, atau bahkan seorang wanita dan ibu biasa. Namun, bagi keluarga dan khususnya bagiku, kau adalah malaikat dengan kesabaranmu, kau adalah pahlawan dengan ketangguhanmu, kau adalah ibu dengan semua kebaikanmu.

Hampir semua raut wajahmu pernah aku temui, senang, sedih, bahkan sempat kau kubuat meneteskan air matamu karena ulahku. walaupun aku tahu, kau akan selalu memaafkan soal itu. Sudah cukup lama untuk memendam rasaku kali ini untuk seseorang yang tak pernah luput dari rapalan doa-doaku yang selalu itu-itu saja di setiap sehabis 5 waktu, walaupun kadang bolong dan mepetnya sering. Tuhan, izinkan kupinta panjangkanlah umurnya, agar kelak aku bisa membahagiakannya.

Selamat bertambah usia, Mak e. Panjang umur dan sehat selalu.

Postingan populer dari blog ini

haribu harimu

mana(ta)han

senyummu iku lho