Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

aku dan rumahku

- (b/ad) Sejak bangun dari tidurku yang kesiangan tadi, aku tak banyak kemana-mana. Dapur dan kamar mandi jadi yang paling sering kusambangi setelah kamarku sendiri-tentunya. Baru hari kedua mengikuti tantangan bercerita  dan aku sudah bingung, cerita apa yang akan kutulis kali ini, hahahaha. Siang, setelah shalat dzuhur yang molor itu, aku meminta jawab temanku tentang hal apa yang baiknya aku ceritakan kali ini. Dia menjawab dan aku mulai menyapa papan ketik dengan...  Tentang aku dan rumahku,  Sudah berjalan beberapa tahun sejak kami sekeluarga pindah. Sebelumnya, kami tinggal di sebuah rumah kecil di tengah dusun. Tetangga, teman, warung, masjid, dan kehangatan khas dusun menjadi hal yang sangat dekat dan gampang kutemui sehari-hari, sebelum akhirnya pindah ke sebuah tempat terpencil di pojok selatan dusun yang asri hawanya. Saat pertama kami pindah, terhitung hanya ada satu tetangga di sebelah kiri rumah. Kami berjarak sekitar 200 meter dari kerumunan melewati jalan yang jelek dan

sore di meja makan

 - (a/ad) sore di meja makan  satu pertama dari tiga ratus enam puluh sekian selanjutnya. hari ini, berjalan tidak padat padat amat-pagi bersama teman, lanjut siang membantu sodara bersih kebun. sore, rebahan ditemani beberapa lagu nadin amizah dan pejam sebentar barangkali bisa melepas penat. bangun dalam kondisi lapar karena seharian perut baru masuk soto dan dua lembar tempe goreng hasil beli tadi pagi.  turun dari kamar, membuka tudung saji di meja yang pecah kacanya itu, "alhamdulillah lauk masih pepak", kataku dalam hati kala kutengok sate yang masih dua tusuk, beberapa ikan asin, dan sayur terong-tahu. kubuka mesin penanak nasi setelahnnya di sebelah, yang isinya "segone entek, tak gawekke mie wae" kata emak saya dari seberang depan luweng dekat tempat masak. sore ini lumayan sumuk. tanpa atasan dan setengah telanjang aku duduk di kursi sudut meja makan, dan melihat emak memasak mie. menjadi secuil berkah yang tak terbilang harganya bisa melihat emak masih se