kebanan

kakak remaja bernama jid

sebuah cahaya di pusat kota

walau hanya anak kecil


si merah revo

pincang sebelah belakang

mengnjak ranjau, tak terhindarkan


bertanya satu dua 

petunjuk kanan kiri

bertemu di lepas pertigaan pertama


desa perkebunan penghasil minyak

tak lebat tak terlihat

batang pohonnya


pak pak satu

mas mas satu

tapi yang kerja yang satu


masih menunggu

mendengar lagu

mengemut permen satu


tunggu, tunggu, tunggu, jadi

beres, ban ditambal

angin ditambah


pulang, pulang

jangan hujan dulu

Ya Tuhan

Postingan populer dari blog ini

haribu harimu

mana(ta)han

judul e, takon