Cerpentang (Cerita Pendek Binatang) : Kamitetep dan Singa di Indomaret

tadi, waktu aku sedang duduk sambil menontoni cerita akun-akun instagram yang kuikuti, ada satu cerita yang menarik. salah satu akun yang kufollow, me-repost postingan sebuah akun berita dengan bunyi, "Memanggil Pasangan dengan Nama Hewan bisa Tingkatkan Kualitas Hubungan, Menurut Survey". begitu. 

lalu, aku berandai-andai, jika aku adalah hewan yang kaumau, maka kau panggil apa diriku ini, wahai?

siang ini, terik sekali. di atas motor yang kukendarai pelan berdua ini, sambil kubonceng, aku menanyainya. ini juga berandai-andai, hahahaha

***

Kamitetep (Phereoeca uterella) adalah spesies ngengat berwujud ulat berkepompong. Kepompongnya menyerupai biji labu, pipih, lunak, dan berwarna cokelat muda.

"hei, jika aku binatang, kau ingin aku menjadi apa?", tanyaku. dengan suara rada keras karena kan di motor kaaan.

"mmm apa ya...., aku mau kamu jadi kamitetep, mas", jawabnya sambil ketawa.

aku kaget, bukan karena apa, tapi pura-pura aja, biar dianya seneng. 

"eh, kok kamitetep? kan nanti kamu jadi gatel kalo dekat-dekat denganku"

"hahahaha, nggak gituu iih. mau tau gak alasannya kenapa?"

"nggak dulu, kenapa emang?"

"yeuuu, katanya nggak... kenapa kamitetep coba?" tanyanya sambil mendekatkan kepalanya yang memakai helm itu ke kepalaku, yang juga helm-an 

"mmmm kenapa yaa? biar aku jadi kecil?" tanyaku, dengan nada sok serius.

"iihhh bukaan...." dengan cubitan khas-nya dia meneotku mesra, sakit sih tapi. 

"e e eh ehh, iyaa iyaa, kenapa dong kamu milih kamitetep?" jawabku dengan sedikit meringis kesakitan diteot.

"agaaaaarr kamitetep bisa bersama apapun yang terjadi, mas. ahahaha" 

sambil menepuk-nepuk bahuku dia ketawa lagi, kali ini aku juga ketawa, lebih kencang, dan lebih seru, menyenangkan, tentu. 

"hahahahaha, kamu lucu"

"kamu yang ngajarin"

"tapi jahat"

"heh, kok jahat?" jawabnya sambil memukul helmku dari belakang, belakang gawang. ya bukan doongg.

"tau tuh, coba tanya perutku yang kau cubit, katanya kamu jahat, aku sih nggak bilang gitu"

"hahahahahaha, iya iyaa maapp", kami ketawa lagi.

tanpa sepengetahuannya, dan memang di luar rencana sebelumnya, kubelokkan sepeda motor ke indomaret. sebelum melanjutkan perjalanan.

"kok malah kesini?", tanyanya.

"iya, kata perutku dia butuh obat, tadi sakit habis dicubit, gituuu"

"hahahhaha iya deh, sekalian aku mau beli minum juga kalo gitu"

***

jika kalian belum tahu, kami baru dua hari ini jadian, dan ini adalah first date pertama kami, ya kan namanya juga first date, hehehehe. memang kita berdua saling kenal sudah lumayan lama, sejak saat bangku menengah pertama. tapi hanya sekedar tau sama tau dan kurang tau, sampai akhirnya jadi aku sama kau, ahihihi, aspaan dah. 

kami memang sudah merencanakan perjalanan ini dua hari yang lalu, bukan kami sih, dia yang pengen. sudah tiga tahun nggak pernah boncengan motor, gitu katanya. pikirmu apa? bukan karena dia anak rumahan atau gak pernah motoran keliling boncengan, sebelum-sebelumnya dulu juga dia selalu main, seperti anak remaja pada umumnya. bukan naik motor, tapi mobil dengan kawan-kawannya atau dengan pacar sebelumnya, gitu. 

setelah beli eskrim kesukannya dan aku pun juga, serta sebotol aqua untuk berdua, biar romantis katanya. kami duduk di kursi depan indomaret, dan hampir saja bersebalahan jika saja tidak dipisahkan oleh satu meja kecil sialan itu. yang di atasnya terdapat asbak penuh puntung rokok  dan dua botol teh sisa orang sebelumnya, mungkin.

"tadi kan kamu sudah, sekarang aku gantian nanya, kalo kamu, maunya aku jadi binatang apa?" dia bertanya kepadaku, tapi lebih terlihat seperti interogasi.

"okeee, aku nggak mau kamu jadi apa-apa, jadi kamu aja, cukup.", kataku, nyari aman.

"maksudmu aku udah jadi binatang gituu, haahh?" jawabnya sambil memajukan dagu dan mulutnya yang belepotan habis makan eskrim dan memelototkan matanya yang indah itu.

"hahahahaha, bukaan gitu maksudee" 

"jadi apa? jawab dulu, serius!" tanyanya lagi, sambil mengusap mulut dengan tisu.

aku menengok ke atas, seakan berharap ada jawaban yang jatuh dari langit, walau nggak mungkin sambil menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal.

"akuuu mauu.. kamu jadi apa aja deh, jadi bebek, jadi, semut, jadi tinggi, jadi banteng, jadi monyet juga tetep aku terima kok. asal jangan jadi singa, itu aja."

"ihh nggak monyet juga dongg. tapi, kenapa nggak mau singa?"

"karena aku nggakmau ada yang lion (baca:laiyen) di antara kita, hahahahaha"

kami ketawa lagi siang ini, aku bahagia, begitu juga dengannya, setauku. di antara motor yang berlalu lalang, mas kasir indomaret yang sedang buang sampah, dan tukang parkir yang panas-panasan, aku merasa dunia hari ini serasa milik kami berdua saja, mungkin lebih logisnya indomaret ini serasa milik kami berdua. aku benar-benar bahagia dengannya. jika boleh, dan bisa, aku ingin waktu hari ini berjalan lebih lambat dan lama, 0.25 lah. 

sekian, hujan mulai turun dan gombalan perlu diselamatkan. cinta cintane sesok neh.




 

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

haribu harimu

mana(ta)han

senyummu iku lho