mencoba mengabadikan dan membagikan momen-momen melalui tulisan yang dibuat dengan setulus-tulusnya dan sebisa-bisanya, tanpa ada tujuan tertentu dan paksaan pihak lain.
kenaikan kelas
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
biar diriku tidak selalu membeli sepatu baru pas kenaikan kelas, tapi sekalinya beli langsung dua.
tak ada yg istimewa pagi ini, meja makan sepi, seperti biasanya tak ada ucapan selamat apapun untuk setiap perayaan, kami tidak terbiasa begitu, atau mungkin aku terlalu malu, payah bekal makan disiapkannya di meja, obrolan pagi hanya sebatas pamit berangkat kerja, salim dan "wa alaikum salam, yo ngati-ati", setiap hari, setiap pagi hari ini harimu, bagiku setiap hari begitu, namun tidak ada satu yang bisa kuberi, kecuali muka lusuh, dan wajah lelah sore hari, kadang larut yang kau balas dengan, "gorengke sego saiki po engko?" sederhana, tapi cintanya sejati, abadi. py. 22 desember 2023, hari ibu
PSS Sleman Manahan kudanan dan permainan yg gitu-gitu aja, kalahan - vs Borneo dan permainan dimulai di menit 10, satu-dua peluang menghasilkan "yooh!" "walahhh", sisanya berbuah menjadi umpatan dan "eyalah-eyalah" lainnya pandemen mulai geram dengan permainan yg kluthak-kluthik, maju-mundur, haus akan selebrasi-atau mungkin hanya aku saja peluang gagal dikonfersi gol yg terasa seperti kebobolan, begitu juga dengan penyelamatan-penyelamatan yg seakan menjadi perayaan gol, namun nyatanya nirgol belaka, "hadeh" sebagai penggemar sepakbola yg buta statistik dan cuma bisa mengartikan baik-buruk permainan dari hasil menang-kalah, atau lebih kurangnya tak peduli siapa saja pemainnya dan bagaimana permainan berjalan, sik penting pss, tur menang (nek iso) ngono wae wis seneng tapi nyatanya, menyaksikan pss berlaga, terlebih akhir-akhir ini, entah di layar kaca atau di lapangan hijau, adalah sebuah "hiihhhh" yang panjang, adalah mumet yang di
di suatu perjalanan, semuanya saling kebut sana sini, dunia seakan tergesa tanpa jeda. saling salip-balap di jalan lurus yang panjang. di suatu perempatan, semuanya saling klakson kanan kiri, depan belakang. bising dan nyaring. semua terburu-buru. di suatu persimpangan yang sama padat, aku memilih sebuah jalan pintas. sial, karena bertemu buntu di ujungnya. lalu, di suatu gang buntu tadi, ada satu rumah di antara lelah dan bingung. pemiliknya menawariku mampir. duduk sejenak. rumah yang terlihat asri dan syahdu. rumah itu adalah senyummu. senyum yang berkata "monggo pinarak riyin mas" senyum yang membawaku jatuh ke dalam jeda senyum yang ayem dan ngeyem yem i senyum yang "nyenengke tenan" senyum yang tenang dari segala bising dan senyum yang menenangkan dari segala kebisingan di senyummu itu, aku berhenti sejenak dari semuanya. menikmati setiap detik jeda. lalu, menyadari kalau senyummu memang benar-benar istirahat yang nyaman. seperti rumah tersembunyi di an